Langsung ke konten utama

A.Md (Aku Mau Do'a)




A.Md (Aku Mau Do’a)

Yaap sama seperti judulnya. Aku hanya mau do’a. Do’a dari orang-orang terkasih, dan aku pun berdo’a yang terbaik untuk orang-orang di sekitarku agar mereka selalu mendapat perlindungan Allah dimanapun mereka berada. Apakah kamu salah satunya? Aku rasa Iya.. dimanapun kamu berada sekarang, disamping siapapun kamu hari ini, aku selalu berdo’a agar kamu dan orang disekitarmu selalu dimudahkan segala urusannya termasuk puasanya.

Do’a… ya do’a orang tua merupakan resep ampuh kelancaran dari segala yang terjadi di kehidupan kita kemarin, hari ini, maupun esok. Tanpa do’a restunya hidupmu akan terasa hampa. Kesuksesan yang kamu raih rasanya tak ada gunanya.

Kali ini aku mau bercerita tentang betapa berartinya do’a orang tua terhadap kelancaran masa kuliahku kemarin. Tanpa do’anya mustahil aku bisa lulus. Tanpa do’anya mustahil aku bisa mengenakan toga itu. Berfoto dengan seorang kawan hebat yang tak akan pernah aku lupa.

Pada hari toga ini dikenakan, ada sebuah momen yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Kesempatan yang Allah berikan sungguh indah. Terima kasih serta pujian bagi Nya tak cukup untuk meluapkan rasa syukurku hari itu.


Ini bonus dari blog ku hari ini :)


Yang kami hormati bapak ibu dosen
dan yang paling berbahagia seluruh wisudawan wisudawati politeknik negeri bandung

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkenankanlah saya mewakili wisudawan wisudawati untuk menyampaikan pesan dan kesan pada kesempatan ini.

Rekan-rekan semua wisudawan wisudawati. Coba tengok kanan dan kiri rekan-rekan
Terlihat senyum bahagia, senyum penuh kebanggaan yang seakan menyiratkan perkataan ayah ibu hari ini kami berhasil. Kami berhasil menorehkan sedikit kebanggan bagi Bapak dan Ibu. Kami berhasil melewati satu diantara jutaan tantangan kehidupan

Hadirin yang berbahagia

Waktu begitu cepat berlalu. Tepat 3 tahun 1 bulan dan 1 hari yang lalu kita berkumpul disini dan berteriak dengan lantang. Semangat muda? Meraih cita. Meraih cinta? Bukan yaa meraih cita!
Waktu yang tidak singkat dan perjuangan yang luar biasa sehingga dapat mengantarkan kami dapat bertemu hari ini disini. Banyak keringat dan tetesan air mata dari orang-orang terkasih sehingga dapat mengantarkan kami pada hari ini.

Kami sampaikan banyak terima kasih kepada ayah, ibu, orang tua kami yang selama ini telah memotivasi, memberi dukungan dan juga tak pernah berhenti berdo’a
engkau yang paling mengerti saat kami rasanya ingin menyudahi perjuangan ini
engkau yang paling tau ketika kami disini merasa sakit padahal kami tidak pernah menghubungimu

Oleh karena itu kami mohon maaf atas segala kesalahan kami. Do’a restu kalian membantu kami untuk melewati hari-hari bahagia nanti. Hadirin yang berbahagia. Rasa terima kasih juga inign kami sampaikan kepada bapak ibu dosen yang telah membimbing kami sampai hari ini. Perjuangan selama 3 tahun kemarin, kami tutup hari ini. Terima kasih atas bekal yang diberi

Tak lup kami sampaikan terima kasih kepada seluruh civitas akademika politeknik negeri bandung, berkat kerja kerasnya kami dapat melewati 3 tahun ini dengan lancar.

Terakhir, kepada seluruh rekan-rekan seperjuangan. Mahasiswa Politeknik Negri Bandung. Terima kasih atas semua persahabatan yang telah kita lalui 3 tahun ini.

Ada kan tiada. Awal kan berakhir. Lewat kan berlalu. Pasang akan surut. Dan pertemuan akan ada perpisahan.

Walau raga ini berpisah. Tapi harap, kita tidak akan pernah melupakan persahabatan ini.

Hadirin yang berbahagia. Saya memiliki sebuah kisah, tentang seorang anak yang ingin kuliah seperti yang kita lalui kemarin. Namun, melihat keadaan orang tua sempat ia tutup rapat-rapat keinginannya itu. Pernah suatu hari ia ungkapkan keinginannya. Pa saya ingin kuliah. Namun apa jawabnya, hanya helaan nafas panjang. Namun sang anak tidak menyerah. Ia mencoba berbagai cara untuk mewujudkan keinginannya.

Jika teman-teman melihat bapak yang menawarkan alat tulis saat awal kita kuliah. Bapa itu salah satunya. Jika teman-teman melihat bapak yang menawarkan foto pada saat kita wisuda, bapak itu salah satunya. Jika teman-teman ingin tau siapa anak dari bapak itu? Dia adalah orang yang saat ini ada di hadapan teman-teman semua.

Saya bangga. Benar-benar bangga menjadi anaknya. Dan saya benar-benar bangga menjadi bagian dari politeknik negeri bandung. Cerita tidak berhenti sampai disitu

kita mulai memasuki dunia perkuliahan.
Pada saat itu kita berkumpul bersama kaka tingkat. Saya ingat betul waktu itu, kaka tingkat menanamkan pada kita. Kalian bukan lagi siswa katanya, kalian maha para siswa

Kemudian, kita mulai memasuki dunia perkuliahan. Kita bertemu beragam dosen dengan beragam karakteristik
ada dosen yang dermawan. Bahkan saking dermawannya selalu memberi lebih pada tugas-tugas kita.

Ada dosen yang penuh misteri. Hari ini mengajar apa, besok ujian keluarnya apa.

Tapi tidak sedikit dosen yang benar-benar inspiratif, benar-benar patut diteladani dan kita harus banyak mencontoh darinya.

Kita mulai memasuki dunia perkuliahan semester 1,2,3,4,5, tidak terasa.

masing-masing dari kita mulai menampilkan jati dirinya.

Ada teman-teman yang fokus pada masalah finansial, dan dia menjadi kuda kuda. Kuliah dagang-kuliah dagang.

Ada juga teman-teman yang fokus pada prestasi maupun organisasi, mereka menjadi kura-kura. Kuliah rapat-kuliah rapat, atau kuliah juara-kuliah juara. Luar biasa bangga teman-teman kita yang ada di depan ini banyak menorehkan prestasi di berbagai bidang

Selain itu ada juga rekan-rekan yang fokus pada akademik dan juga nutrisi, mereka adalah sang kupu-kupu. Kuliah pulang-kuliah pulang, atau kuliah pujas-kuliah pujas

dan ada satu lagi, rekan-rekan yang memiliki semangat muda menggelora. Dia berubah jadi kunang-kunang. kuliah nangkring kuliah nangkring

ada juga yang menjadi bunglon. Semua dilakoni.

Kita lanjut ke masa dimana benar-benar menguji hidup kita. Masing-masing dari kita mulai menjadi aktor

ada yang menjadi aktor film romantis. Ketika mengerjakan TA mahasiswa dan dosen berjalanan beriringan. Semua berakhir bahagia, dan ini dambaan semua mahasiswa

Ada juga yang menjadi aktor film horor karena ketika akan menemui dosen, takut, ragu karena dikepalanya terbayang the nun

Kemudian ada juga rekan-rekan yang menjadi aktor film petualangan. Mereka mengejar dosen kemanapun, ada yang ke rumah, stasiun, bandara. Yang lebih parah. Harus mengejar dosen sampai ke luar kota. Contohnya saya, saya harus menyusul dosen dari bandung ke cimahi.

Kemudian kita melewati masa sidang. Masa yang paling mendebarkan. Seakan-akan dosen penguji tidak ingin menyudahi kalau kita belum lambaikan tangan.
setelah selesai sidang kita merayakan kemenangan. Namun ternyata belum selesai. Masih ada form bebas masalah yang masih menunggu kita.

kalau kata warkop maju kena mundur kena
kalau kata polban masuk susah keluar juga susah

selama proses itu mungkin banyak kata yang menyakiti hati
banyak tindak yang mungkin dibenci
dan banyak sikap yang tidak terpuji

kami memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kesalahan kami.
Rekan-rekan wisudawan-wisudawati yang berbahagia.
Teruslah berjuang, karena perjuangan kita belum berhenti sampai disini.

Seorang sahabat bilang, jika kamu lelah dengan semua perjuanganmu
ingatlah istirahat terindah adalah saat pertama kali kita menginjakkan kaki di surganya
memang semua tidak mudah
tapi percayalah

if it doesn’t challenge you it doesn’t change you

#contohpidatowisuda #wisuda #politekniknegeribandung #contohwisuda #contoh pidato

Komentar

  1. Uhuuu speechless liat videonya kakak kereenn bangett! Mataku ku sampe berkaca kaca, terus abis itu senyum senyum sendiri hahaa😂
    Btw selamaat ya kak udah selesai kuliahnya, semoga kakak sukses yaa di dunia yang sebenarnya~

    BalasHapus
    Balasan
    1. mata coba liat kacanya?? wkwk
      Aamiin aamiin, mudah-mudahan do'anya berbalik pada yang mendo'akan. aamiin

      Hapus
  2. MasyaAllah, barakallah teh juwi 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. barakallah juga teh mei. terima kasih untuk selalu menyemangati biar nulis :) hehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMORI TAK BERKISAH

MEMORI TAK BERKISAH Oleh: Juwita Nur Jasiyah   Tak usah diingat, cukuplah jadi Memori tak berkisah. . . Kalau ujungnya hanya luka, mengapa harus bicara? Jika akhirnya pergi, mengapa pernah kau biarkan aku menanti? Memori tak berkisah hanya jadi kenangan tak bertepi Berujung pahit. Terasa sedih Rasa sesak yang tak bisa terluapkan hanya berakhir dengan linangan air mata Untuk pertama kalinya, aku gunakan rasa Tapi apadaya, takdir tak berkata hal yang sama Aku ikhlas.. Tugasku sekarang, melupakan sekuat-kuatnya tentang kamu yang berlari menjauh sekencang-kencangnya. Tuhan.. Terimakasih telah memberi pelangi Saat hujan melanda, pelangi hadir setelahnya Tapi.. namanya juga pelangi Tak ada yang abadi Sekejap hadir lalu kemudian pergi Tak mengapa.. Setidaknya aku pernah kagum dan bersyukur ternyata Allah ciptakan pelangi tuk menghapus hujan walau kini telah pergi, tapi pelangi pernah memberi warna di hati

TURUNNYA SI BADAN BESI

  TURUNNYA SI BADAN BESI Masya Allah Tabarakallah, (baca sambil bayangkan) Deru mesin bagiku kini terdengar seperti alunan musik yang warnai pemandanagan. Putih, Abu, dan Biru di sebelah kiri. Kulihat gulungan kapas. Kadang berbentuk kadang tidak, tergantung imajinasiku. Makin lama langit mulai menggelap. Pengumuman landing sudah mulai digaungkan. Informasi bahwa sebentar lagi akan mendarat terdengar jelas. Lampu mulai dipadamkan. . Semburat langit jingga di sebelah kanan perlahan menghilang. Semua orang berada di bangku masing-masing. Ada yang masih berbincang dengan asyik, ada yang makan tapi berisik, adapula yang tidur dengan cantik. . Sayap mengembang, terlihat semakin gagah. Lampu-lampu gemerlap mulai nampak. Si badan besi mulai memiringkan badannya. Makin lama lampu-lampu itu makin mendekat. Oh, ternyata bukan lampu yang mendekat, melainkan kita. MasyaAllah. Pemandangan ini sungguh menakjubkan. Perlahan mulai turun. Terkadang membuat jantung seperti tak seirama dengan