Langsung ke konten utama

Postingan

Terjadi Begitu Saja

  Pernah ga sih tiba-tiba kamu merasa sendiri? yaps, ini wajar banget terjadi. Padahal disekitar kita banyak banget orang yang peduli. Tapi kita ga sadari, karena terus bergumul dengan rasa sepi. Bahagia itu pilihan. Awalnya, kata sederhana ini biasa saja menurutku. Tapi, semakin lama semakin ditelaah, betul sekali. Bahagia itu bukan keadaan, tapi pilihan. Bagaimana kita menyikapi setiap keadaan. Bisa saja, keadaan itu harusnya membuat kita bahagia, tapi apakah kita akan bahagia atau tidak? kembali lagi. Itu adalah pilihan kita. Mencari teman juga tidak melulu berbicara tentang manusia. Teman bisa datang dari berbagai hal. Misalnya, ikan. Sama seperti kebiasaanku hari ini. Berteman dengan ikan itu menyenangkan. Bahagia melihat mereka berenang kesana kemari, seakan mengerti padahal aku hanya bercerita lewat tatapan. Ada juga yang memilih teman lewat pasangan. Teman cerita, berbagi kisah suka dan duka, sampai meluapkan emosi yang ada. Ada juga memilih teman lewat orang tua. Berbagai hal
Postingan terbaru

Tenda Hikmah

  Gemerlap lampu kota samar-samar berkelip berusaha mengalahkan kerlipnya bintang yang seolah berusaha bersinar terang di kejauhan. Suara musik dan gelak tawa saling bersautan menemani malam yang dinginnya semakin lama semakin menusuk. MasyaAllah, nikmat sekalii pemandangan malam ini. Rasanya ingin kuceritakan segala hal yang bersarang di kepala dan hatiku saat ini. Berat terkadang tapi aku tau ini pun kesalahanku, ekspektasi pada akhirnya hanya menghasilkan rasa kecewa. Hanya Allah rasanya tempat cerita terbaik. Berada di alam seperti ini rasanya membuatku semakin merasa dekat dengan  Rabb. Dosaku berlumur, rasanya memohon ampun saja tidak cukup tapii Allah maha pemaaf. ya Allah lembutkan hati ini, ya Allah berikanlah petunjuk. Petunjuk tentang bagaimana seharusnya aku melangkah. berikanlah mentor, berikanlah guru, berikanlah pembimbing yang bisa menghantarkanku menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Aamiin Mendengar gelak tawa sebuah keluarga disamping tenda membuatku rind

Bersyukur

  Memang.. selalu ada hal tak terduga di setiap kata Alhamdulillah..  Terlalu banyak berpikir dan merenung, membuatku tak fokus akhir-akhir ini.. sama seperti kejadian hari ini. "DUGHK" suara hantaman terdengar redup dari dalam mobil. Tak lama setelah itu tiba-tiba ada motor yang menghadang dan memintaku untuk membelokkan setir mobil ke samping. degupan jantung ini tak bisa ku hindari lagi. Dengan gemetar ku turun lalu mulai menyiapkan diri. Belum satu patah kata pun terucap, seseorang langsung saja memfoto plat nomor mobil yang sedang ku kendarai. Seraya mengirimkan chat kepada seseorang yang akupun tak tau siapa. Aku sudah mulai memperbaiki diriku, maksudku menyiapkan diri dengan segala kata yang akan meluncur dari orang yang ada di hadapanku saat ini. Benar dugaanku, nada tinggi terlontar begitu saja. intinya ibu itu marah dan meminta ganti rugi. aku pasrah. aku tau aku salah, tapi aku pun bertanya-tanya apa sebenarnya yang baru saja aku pikirkan dan lakukan sampai bisa-bi

TURUNNYA SI BADAN BESI

  TURUNNYA SI BADAN BESI Masya Allah Tabarakallah, (baca sambil bayangkan) Deru mesin bagiku kini terdengar seperti alunan musik yang warnai pemandanagan. Putih, Abu, dan Biru di sebelah kiri. Kulihat gulungan kapas. Kadang berbentuk kadang tidak, tergantung imajinasiku. Makin lama langit mulai menggelap. Pengumuman landing sudah mulai digaungkan. Informasi bahwa sebentar lagi akan mendarat terdengar jelas. Lampu mulai dipadamkan. . Semburat langit jingga di sebelah kanan perlahan menghilang. Semua orang berada di bangku masing-masing. Ada yang masih berbincang dengan asyik, ada yang makan tapi berisik, adapula yang tidur dengan cantik. . Sayap mengembang, terlihat semakin gagah. Lampu-lampu gemerlap mulai nampak. Si badan besi mulai memiringkan badannya. Makin lama lampu-lampu itu makin mendekat. Oh, ternyata bukan lampu yang mendekat, melainkan kita. MasyaAllah. Pemandangan ini sungguh menakjubkan. Perlahan mulai turun. Terkadang membuat jantung seperti tak seirama dengan

TAK ADA DO’A YANG TAK KEMBALI

  TAK ADA DO’A YANG TAK KEMBALI Oleh: Juwita Nur Jasiyah Ternyata, tidak semua orang memiliki mimpi. Bermimpi kadang terlihat mudah namun ternyata sulit. Dulu, aku sempat menjadi pemimpi ulung. Aku ceritakan pada orang-orang terdekatku bahwa aku ingin menjadi seorang womenpreneur. Suatu hari, aku pernah bercerita dengan bangga pada sahabatku: "Aku ingin jadi pengusaha wanita sukses, mandiri, tangguh, dan rajin berbagi seperti bu Haji" Ibu haji adalah tetanggaku yang sangat dermawan. Setiap bulan selalu mengadakan pengajian. Aku ingat betul saat kecil dulu aku selalu senang jika Ibu pulang pengajian dari rumah Bu haji. Itu adalah waktunya aku mencoba makanan-makanan lezat. Daging empuk dengan kerupuk. Ada buah-buahan juga. Kalau tidak pisang ya jeruk. Hmm. Nikmat sekali. Aku selalu bermimpi untuk bisa berbagi seperti Bu haji. Namun, aku rasa semua mimpi-mimpiku itu pergi bersamaan dengan kepergian Ayah. Tiga tahun lalu, Ayah pergi meninggalk

BUAH SABAR ITU NYATA

    BUAH SABAR ITU NYATA kamu pernah merasa kok kayanya udah gasanggup untuk bersabar lagi? atau merasa kok yaa gini-gini aja yaa? gaada perubahan? Bisa jadi banyak orang yang mengalami hal yang sama denganmu, termasuk aku. Pernah rasanya ingin berhenti dan menyudahi tapiii ku sampaikan pada diriku, yuk sedikit lagi, sedikit lagi yuk, tenang udah keliatan, buah sabar sedikit lagii muncul. Yaaa itu teruus yang kucoba bangun walau tidak mudah apalagi harus istiqomah. Tapii kupercaya buah sabar itu nyata. Sabar sering dikonotasikan dengan lemah, padahal bukan itu esensinya. Sabar bukan berarti lemah, sabar juga bukan berarti pasrah. Sabar versi aku artinya yakin bahwa Allah udah siapkan skenario terbaik, tunggu sedikiit lagi. Sering banget mungkin kita ketemu dengan orang-orang yang bikin batas kesabaran kita habis, kesal tapi tak bisa diungkap. Hanya terpendam dan berakhir di tulisan, entah di buku, blog dan lain-lain. Tapi aku rasa ini harus dikeluarkan, ku kelua

MEMORI TAK BERKISAH

MEMORI TAK BERKISAH Oleh: Juwita Nur Jasiyah   Tak usah diingat, cukuplah jadi Memori tak berkisah. . . Kalau ujungnya hanya luka, mengapa harus bicara? Jika akhirnya pergi, mengapa pernah kau biarkan aku menanti? Memori tak berkisah hanya jadi kenangan tak bertepi Berujung pahit. Terasa sedih Rasa sesak yang tak bisa terluapkan hanya berakhir dengan linangan air mata Untuk pertama kalinya, aku gunakan rasa Tapi apadaya, takdir tak berkata hal yang sama Aku ikhlas.. Tugasku sekarang, melupakan sekuat-kuatnya tentang kamu yang berlari menjauh sekencang-kencangnya. Tuhan.. Terimakasih telah memberi pelangi Saat hujan melanda, pelangi hadir setelahnya Tapi.. namanya juga pelangi Tak ada yang abadi Sekejap hadir lalu kemudian pergi Tak mengapa.. Setidaknya aku pernah kagum dan bersyukur ternyata Allah ciptakan pelangi tuk menghapus hujan walau kini telah pergi, tapi pelangi pernah memberi warna di hati