AKU
KAMU DAN LORONG
“Yaah
aku gak lolos” keluhku sore itu.
“gapapa
masih ada kesempatan yang lain” jawabnya mencoba menguatkan.
Gerutu
tak dapat dihindarkan. Ku harus coba cara lain
supaya bisa kuliah.
Pernah
aku coba diskusi dengan orang tua. Namun apa jawabnya?
Hanya
helaan nafas panjang.
Tidak..
bukan itu jawaban yang mau kudengar.
Di lorong
itu kita sama-sama menghadap selembar kertas besar yang tulisannya
kecil namun menohok. Intinya aku tidak lolos.
Tak
apa. Allah tau yang terbaik, sedangkan kita tidak. Kita tau ada rasa,
namun tak mungkin diungkapkan. Kita tau bagaimana, tapi tak mungkin
diluapkan. Kita berjanji untuk tahan dan kuat sampai waktu itu tiba, namun ternyata kamu hadir dengan seonggok surat undangan. Terima
kasih telah berbagi dan saling menguatkan di lorong senja itu.
Cinta
lebih mudah dirasakan daripada harus dimengerti. Itulah mungkin
mengapa cinta lebih membutuhkan balasan daripada alasan -asbunayah-
Komentar
Posting Komentar