Langsung ke konten utama

SEE YOU ON TOP!


*gambar hanya ilustrasi


SEE YOU ON TOP!



Potret dirimu didepan pintu itu masih tergambar jelas dalam benakku. Menoleh pada kami pun kamu tak lakukan. Yaah emang engkau tipe orang yang tak berani menatap lawan jenis. Tak apa, kami sangat menghargai itu. Ada satu kalimat yang membuat hatiku bergetar sebelum engkau pergi. “See you on top” bisikmu perlahan sebelum engkau langkahkan kakimu menuju pintu besi itu. Aku tak tau apakah temanku yang lain menyadari itu juga atau tidak. Namun aku yakin kata-kata itu sengaja dia tujukan padaku. Kalimat tidak spesifik itu menyebabkan multitafsir terutama bagi diriku. Apakah ini artinya perpisahan yang berarti tidak mungkin kembali bersama, atau awal dari perjumpaan di kemudian hari yang berarti ada makna tunggu aku nanti. Aaah pikiranku mulai menerawang kemana-mana. Tapi sepertinya aku berlebihan. Mungkin dia tidak bermaksud apa-apa. Hanya perpisahan biasa, sama seperti ucapan sukses selalu, jaga diri, jaga kesehatan, hati-hati di jalan dan kalimat-kalimat perpisahan klise yang biasa diucapkan. Sedih, namun tak sanggup kuungkapkan. Sudah 8 tahun sebenarnya aku memendam rasa dan tak pernah sekalipun aku tampakkan di depannya. Apalagi di depan teman-temanku. Kami berteman sudah cukup lama. Aku tak mau membuat pertemanan ini berubah. Aku nyaman dengan suasana seperti ini. Aku pasrahkan semuanya pada sang pemilik hati. Aku harus berhati-hati dengan hati. “selamat jalan dan mudah-mudahan Allah pertemukan kita lagi” batinku berbisik saat melihat Ia mulai melangkahkan kaki untuk kemudian perlahan menghilang dari pandanganku. Aaah semua selesai. Walau rasa ini tak akan pernah usai.

Ia pergi untuk mengejar cita-citanya di negeri sebrang. Do’aku setiap hari adalah semoga ia selalu dalam lindungan-Nya. Lama tak berkabar, tak membuat do’aku semakin memudar. Mungkin mudah baginya kini mendapatkan seseorang yang bisa mulai mengisi hatinya di negeri sebrang sana. Dengan kelebihan, kepintaran, kegigihan ia dalam berusaha, serta parasnya yang bisa dibilang lumayan membuatnya akan lebih mudah mendapatkan wanita idamannya. Seringkali aku merasa tak mungkin ia kembali untuk sengaja menemuiku. Tak mungkin. Hari berganti hari, tahun berganti tahun membuatku semakin putus asa hingga akhirnya memberi kesempatan bagi orang lain untuk mulai memperkenalkan diri pada kedua orang tua. Di tengah persiapan pernikahanku, aku melihat sebuah berita viral tentangnya yang kini menjadi pujaan banyak orang karena kemerduannya mengumandangkan adzan serta indahnya lantunan ayat suci Al-Qur’an yang Ia bacakan. “hamdalah, cita-citanya tercapai, dan dia sudah mendapatkan TOP yang dia maksud dahulu” batinku. Ternyata Allah kabulkan do’aku dan do’anya pasti. Pikiranku mulai kacau entah kenapa. Permintaan-permintaan endorse banyak yang aku tunda, bahkan beberapa telah aku tolak. Aaah sepertinya ini hanya ujian sebelum pernikahan. Aku harus membulatkan tekad dan serius pada orang yang saat ini ada di hadapan. Walau hati kecilku berkata sebenarnya aku masih ada rasa.

Mau tahu kelanjutannya? Stay tune :)


Komentar

  1. juwiii ku tak sangka kau menuliskan tentang ini hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihiii :)) haloo eliiis, hehehe... kan belajar dari eliss :)) hehehe

      Hapus
    2. Padahal aku terinspirasi dari duta perpus hihi😌😶

      Hapus
    3. Aku justru terinspirasi dari motivator yang nulis di buku aku tentang metamorfoself. hehehe

      Hapus
  2. Wah orang yang diatas itu kah? hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. apateh lis?? wkwk
      Kan gambar hanya ilustrasi lis, jangan mikir macem2 kade

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A.Md (Aku Mau Do'a)

A.Md (Aku Mau Do’a) Yaap sama seperti judulnya. Aku hanya mau do’a. Do’a dari orang-orang terkasih, dan aku pun berdo’a yang terbaik untuk orang-orang di sekitarku agar mereka selalu mendapat perlindungan Allah dimanapun mereka berada. Apakah kamu salah satunya? Aku rasa Iya.. dimanapun kamu berada sekarang, disamping siapapun kamu hari ini, aku selalu berdo’a agar kamu dan orang disekitarmu selalu dimudahkan segala urusannya termasuk puasanya. Do’a… ya do’a orang tua merupakan resep ampuh kelancaran dari segala yang terjadi di kehidupan kita kemarin, hari ini, maupun esok. Tanpa do’a restunya hidupmu akan terasa hampa. Kesuksesan yang kamu raih rasanya tak ada gunanya. Kali ini aku mau bercerita tentang betapa berartinya do’a orang tua terhadap kelancaran masa kuliahku kemarin. Tanpa do’anya mustahil aku bisa lulus. Tanpa do’anya mustahil aku bisa mengenakan toga itu. Berfoto dengan seorang kawan hebat yang tak akan pernah aku lupa. Pada hari toga ini dik

MEMORI TAK BERKISAH

MEMORI TAK BERKISAH Oleh: Juwita Nur Jasiyah   Tak usah diingat, cukuplah jadi Memori tak berkisah. . . Kalau ujungnya hanya luka, mengapa harus bicara? Jika akhirnya pergi, mengapa pernah kau biarkan aku menanti? Memori tak berkisah hanya jadi kenangan tak bertepi Berujung pahit. Terasa sedih Rasa sesak yang tak bisa terluapkan hanya berakhir dengan linangan air mata Untuk pertama kalinya, aku gunakan rasa Tapi apadaya, takdir tak berkata hal yang sama Aku ikhlas.. Tugasku sekarang, melupakan sekuat-kuatnya tentang kamu yang berlari menjauh sekencang-kencangnya. Tuhan.. Terimakasih telah memberi pelangi Saat hujan melanda, pelangi hadir setelahnya Tapi.. namanya juga pelangi Tak ada yang abadi Sekejap hadir lalu kemudian pergi Tak mengapa.. Setidaknya aku pernah kagum dan bersyukur ternyata Allah ciptakan pelangi tuk menghapus hujan walau kini telah pergi, tapi pelangi pernah memberi warna di hati

TURUNNYA SI BADAN BESI

  TURUNNYA SI BADAN BESI Masya Allah Tabarakallah, (baca sambil bayangkan) Deru mesin bagiku kini terdengar seperti alunan musik yang warnai pemandanagan. Putih, Abu, dan Biru di sebelah kiri. Kulihat gulungan kapas. Kadang berbentuk kadang tidak, tergantung imajinasiku. Makin lama langit mulai menggelap. Pengumuman landing sudah mulai digaungkan. Informasi bahwa sebentar lagi akan mendarat terdengar jelas. Lampu mulai dipadamkan. . Semburat langit jingga di sebelah kanan perlahan menghilang. Semua orang berada di bangku masing-masing. Ada yang masih berbincang dengan asyik, ada yang makan tapi berisik, adapula yang tidur dengan cantik. . Sayap mengembang, terlihat semakin gagah. Lampu-lampu gemerlap mulai nampak. Si badan besi mulai memiringkan badannya. Makin lama lampu-lampu itu makin mendekat. Oh, ternyata bukan lampu yang mendekat, melainkan kita. MasyaAllah. Pemandangan ini sungguh menakjubkan. Perlahan mulai turun. Terkadang membuat jantung seperti tak seirama dengan