Langsung ke konten utama

?قَاِصَ


?قَاِصَ

(Ko iso? *baca dalam bahasa jawa)

Pernah berusaha buat konsentrasi ketika tarawih tapi malah nguantuk pol? Atau justru sebaliknya? mikirin hal-hal lain selain shalat tapi malah ga ngantuk? Atau ketika membaca Al-qur’an dalam waktu beberapa menit saja langsung terasa ngantuk, sedangkan melihat layar handphone berjam-jam tak ada rasa kantuk sedikitpun? Ko iso yo koyok ngono?

Okee, kali ini kita akan sedikit review kenapa siih ini bisa terjadi? Bahkan artikel ini pun tiba-tiba terpikir pada saat tarawih. Hehe.. dasar ya.. maafkan. Oke, ini kecelakaan. tapi berikut beberapa sumber yang sedikit membahas tentang ini. Check this out!

Ngantuk, dari mana sih datangnya ngantuk? Ternyata ngantuk itu berasal dari syaraf mata dan otak yang bekerja mulai letih. Dengan demikian, setelah ngantuk terbitlah tidak fokus. Tapi kenapa ya, ketika fikiran kita tidak fokus (membayangkan hal-hal diluar shalat) ko shalat tak terasa lama? Nampaknya kita harus waspada! Karena beberapa artikel menyebutkan bahwa jangan-jangan itu ulahnya setan atau bisa jadi niat kita ibadah kita yang belum pol. Oooh No!

Dikutip dari http://www.nu.or.id:

Ar-razi, Ibnu Katsir serta para mufassir lainnya ketika menafsirkan ayat 154 surat Ali ‘Imron banyak yang mengutip pendapat Abdullah bin Mas’ud yang menyatakan bahwa rasa kantuk yang menghinggapi manusia saat shalat berasal dari syetan. Dalam tafsir Mafatih al-Ghaib, Muhammad bin Umar atau yang sering dikenal dengan Fahruddin Ar-Razi mengatakan:

وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ: النُّعَاسُ فِي الْقِتَالِ أَمَنَةٌ، وَالنُّعَاسُ فِي الصَّلَاةِ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَذَلِكَ لِأَنَّهُ فِي الْقِتَالِ لَا يَكُونُ إِلَّا مِنْ غَايَةِ الْوُثُوقِ بِاللَّهِ وَالْفَرَاغِ عَنِ الدُّنْيَا، وَلَا يَكُونُ فِي الصَّلَاةِ إِلَّا مِنْ غَايَةِ الْبُعْدِ عَنِ اللَّهِ
Artinya: dari Ibnu Mas’ud: “Mengantuk ketika dalam kondisi perang dapat menjadikan rasa aman (bagi tentara yang berperang), sedangkan rasa kantuk dalam shalat adalah dari syetan. Hal itu dikarenakan rasa kantuk saat berperang hanya terjadi ketika ia (seorang tentara) telah menyerahkan jiwa raganya kepada Allah secara total dan ia juga tidak peduli lagi dengan urusan duniawi. Sementara kantuk dalam shalat hanya terjadi apabila seseorang jauh (lupa) dengan Allah.”
wah wah wah, dari artinya kita sudah bisa tangkap. Jangan-jangan kita belum menyerahkan jiwa raga kita sepenuhnya untuk ibadah hanya kepada Allah. Kita masih terus saja memikirkan urusan duniawi, sehingga saat shalat pun kita malah jauh (lupa) dengan Allah.

Terus aku harus gimana dong? Yuu perbaiki mulai dari sekarang :) kita kuatkan niat dan selalu berdo’a semoga Allah selalu melindungi kita dari godaan syaitan yang terkutuk. Aamiiin

Quotestakpenting:
Tidur = Ibadah, Kerja = Ibadah.
Berarti, tidur pada saat kerja = Ibadah dua kali lipat (‘o’)

(jangan ditiru)

Komentar

  1. Aku pernah ikut pengajian yang menarik. Ada yang pernah kucatat sebagai hal yang penting sekaligus menarik.
    "Kenapa kita belum bisa mencintai Allah?
    Sebab semua apa saja yang kita lakukan ujung-ujungnya adalah untuk kepentingan diri sendiri. Kapan kita berbuat untuk Allah? (Itu pertanyaan besar)
    Jadi, untuk menjawab pertanyaan kenapa kita belum mencintai Allah?, Sebab, kita tidak pernah merasakan kebaikan-kebaikan Allah, kita tidak pernah merasa diberi oleh Allah."
    Mungkin iya, kita belum pernah sekalipun merasakan kebaikan-kebaikan Allah. Kalah kita sukses atau berhasil atas apapun seolah itu semua adalah hasil kerja keras kita. Hanya kita. Padahal Allah lah yang memiliki peran besar. Lah iya bukan? Apakah kita memiliki peran atas nafas kita sehari-hari? Udara yang masuk melalui hidung kemudian bisa menggerakkan seluruh organ tubuh kita? Lah nggak sama sekali. Terus kalau tiba-tiba Allah matikan satu organ saja sebelum kamu memperoleh keberhasilanmu?
    Aku membaca kisah Rabiah Al-adawiyah, ia hanya pelacur sebelumnya. Tetapi bagaimana setelahnya ia bisa begitu mencintai Allah.
    Tapi gak tahu sih, aku juga sedang berusaha melakukan hal-hal yang tidak sia-sia. Karena salah satu tanda Allah mulai mengabaikanku adalah dengan membiarkan kita sibuk menghabiskan waktu dengan pekerjaan yang sia-sia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantap jiwa kang suryaaa :))) maju terus upaya perbaikan :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A.Md (Aku Mau Do'a)

A.Md (Aku Mau Do’a) Yaap sama seperti judulnya. Aku hanya mau do’a. Do’a dari orang-orang terkasih, dan aku pun berdo’a yang terbaik untuk orang-orang di sekitarku agar mereka selalu mendapat perlindungan Allah dimanapun mereka berada. Apakah kamu salah satunya? Aku rasa Iya.. dimanapun kamu berada sekarang, disamping siapapun kamu hari ini, aku selalu berdo’a agar kamu dan orang disekitarmu selalu dimudahkan segala urusannya termasuk puasanya. Do’a… ya do’a orang tua merupakan resep ampuh kelancaran dari segala yang terjadi di kehidupan kita kemarin, hari ini, maupun esok. Tanpa do’a restunya hidupmu akan terasa hampa. Kesuksesan yang kamu raih rasanya tak ada gunanya. Kali ini aku mau bercerita tentang betapa berartinya do’a orang tua terhadap kelancaran masa kuliahku kemarin. Tanpa do’anya mustahil aku bisa lulus. Tanpa do’anya mustahil aku bisa mengenakan toga itu. Berfoto dengan seorang kawan hebat yang tak akan pernah aku lupa. Pada hari toga ini dik

MEMORI TAK BERKISAH

MEMORI TAK BERKISAH Oleh: Juwita Nur Jasiyah   Tak usah diingat, cukuplah jadi Memori tak berkisah. . . Kalau ujungnya hanya luka, mengapa harus bicara? Jika akhirnya pergi, mengapa pernah kau biarkan aku menanti? Memori tak berkisah hanya jadi kenangan tak bertepi Berujung pahit. Terasa sedih Rasa sesak yang tak bisa terluapkan hanya berakhir dengan linangan air mata Untuk pertama kalinya, aku gunakan rasa Tapi apadaya, takdir tak berkata hal yang sama Aku ikhlas.. Tugasku sekarang, melupakan sekuat-kuatnya tentang kamu yang berlari menjauh sekencang-kencangnya. Tuhan.. Terimakasih telah memberi pelangi Saat hujan melanda, pelangi hadir setelahnya Tapi.. namanya juga pelangi Tak ada yang abadi Sekejap hadir lalu kemudian pergi Tak mengapa.. Setidaknya aku pernah kagum dan bersyukur ternyata Allah ciptakan pelangi tuk menghapus hujan walau kini telah pergi, tapi pelangi pernah memberi warna di hati

TURUNNYA SI BADAN BESI

  TURUNNYA SI BADAN BESI Masya Allah Tabarakallah, (baca sambil bayangkan) Deru mesin bagiku kini terdengar seperti alunan musik yang warnai pemandanagan. Putih, Abu, dan Biru di sebelah kiri. Kulihat gulungan kapas. Kadang berbentuk kadang tidak, tergantung imajinasiku. Makin lama langit mulai menggelap. Pengumuman landing sudah mulai digaungkan. Informasi bahwa sebentar lagi akan mendarat terdengar jelas. Lampu mulai dipadamkan. . Semburat langit jingga di sebelah kanan perlahan menghilang. Semua orang berada di bangku masing-masing. Ada yang masih berbincang dengan asyik, ada yang makan tapi berisik, adapula yang tidur dengan cantik. . Sayap mengembang, terlihat semakin gagah. Lampu-lampu gemerlap mulai nampak. Si badan besi mulai memiringkan badannya. Makin lama lampu-lampu itu makin mendekat. Oh, ternyata bukan lampu yang mendekat, melainkan kita. MasyaAllah. Pemandangan ini sungguh menakjubkan. Perlahan mulai turun. Terkadang membuat jantung seperti tak seirama dengan